Foto:cftinternational.wordpress.com |
Banyak orang percaya bahwa kuman membutuhkan waktu untuk bisa mengontaminasi makanan yang jatuh. Bagi orang Indonesia, setelah 5 menit mikroba diyakini baru dapat menyebar sempurna. Namun di Amerika, hal ini dikenal dengan istilah five-second rule. Makanya, jika makanan yang jatuh langsung diambil, makanan tersebut dianggap ‘belum kotor’.
Lantas, apa yang sebenarnya terjadi? Lantai adalah sarangnya bakteri, virus, dan jamur yang dapat menimbulkan penyakit. Kuman ini ada di permukaan manapun, mulai dari toilet umum hingga lantai dapur yang Anda anggap bersih. Penyakit yang ditimbulkan bisa macam-macam, mulai dari sakit perut hingga anthrax, TBC, typhus, kusta, dan pes.
Selain itu, Robert L. Wolke dari Huffington Post menjelaskan bahwa tak ada hubungan antara berapa lama makanan bersentuhan dengan lantai dengan jumlah mikroorganisme patogen yang dikandungnya.
Jurnalis yang juga berprofesi sebagai ilmuwan tersebut mendasarkan asumsi ini pada tayangan TV MythBusters dan beberapa penelitian. “Kuman menyerbu makanan segera setelah makanan tersebut jatuh,” kata Robert.
Mengapa orang-orang menganggap makanan yang jatuh aman dikonsumsi jika langsung dipungut? Menurut Robert, hal ini dilakukan untuk menghindari rasa bersalah karena telah membuang-buang makanan, sementara ada banyak orang kelaparan di belahan dunia lain. “Selain itu, mereka memang sangat menginginkan makanan tersebut,” tutur Robert.
Bagaimanapun juga, ada 3 faktor penentu jumlah kuman dalam makanan yang jatuh, yaitu seberapa kotor lantai, besar kontak permukaan, dan selengket apa makanan tersebut. Sayangnya, biasanya kotoran akan langsung menempel karena lembab atau berlemak.
Nah, apakah Anda masih mau mengonsumsi makanan yang sudah jatuh? Ups, belum 5 menit!
Sumber: detikfood
0 comments:
Post a Comment