Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Friday, August 10, 2012

Memerankan Tokoh dalam Pementasan Drama

Gbr: apakabar.web.id



Standar Kompetensi: Memerankan tokoh dalam pementasan drama

Kompetensi Dasar: 1. Menganalisis pementasan drama berdasarkan teknik pementasan
                              2. mengekspresikan perilaku dan dialog tokoh protagonis dan atau antagonis


A. Menganalisis Pementasan Drama

     Pada pembahasan sebelumnya kita sudah membicarakan tentang unsur intrinsik drama dan sedikit mengamati contoh pementasan drama serta mendiskusikannya.



Dalam mementaskan drama ada beberapa langkah-langkah yang dapat Anda ikuti, yaitu sebagai berikut:

1. Menyusun naskah atau memilih naskah drama yang sudah ada
2. Membedah naskah yang akan dipentaskan secara bersama-sama
3. Membaca keseluruhan naskah (readingi) untuk mengenal masing-masing peran
4. Melakukan pemilihan peran (casting) sesuai kemampuan pemain
5. Mendalami peran yang akan dimainkan, antara lain dilakukan dengan beberapa cara berikut ini:

    a. Penjiwaan terhadap karakter tokoh yang dimainkan
    b. Ekspresi yang digunakan harus sesuai
    c. Gerak-gerik harus tepat
    d. Lafal harus jelas
    e. Intonasi tepat
    f. Memerhatikan volume suara

6. Sutradara mengatur teknik pentas (blocking) dengan cara mengarahkan dan mengatur pemain
7. Menjalani latihan secara lengkap, mulai dari dialog sampai pengaturan pementasan (running)
8. Latihan terakhir sebelum pentas (gladi resik)
9. Pelaksanaan pementasan dengan didukung:

   a. Tata Rias

       Tata rias dapat membantu pemain untuk membuat perubahan wajah sesuai dengan karakter yang dimau.
       Misalnya mengubah pemain yang masih muda menjadi nenek-nenek.

   b. Kostum

       Pakaian atau kostum dapat mendukung pemain dalam memerankan karakter yang diinginkan.
       Contoh: Tokoh pengemis didukung dengan kostum compang-camping, lusuh, dan kotor.

   c. Tata Panggung
 
       Tata panggung atau dekorasi mendukung latar cerita yang ingin ditampilkan. Pada teknik tata panggung
        untuk mendukung latar/setting cerita biasanya juga ditopang dengan seni tata lampu (lighting)

   d. Tata Bunyi

       Tata bunyi biasanya membantu menggambarkan situasi yang terjadi dalam pementasan drama.
       Misalnya terdengar bunyi deburan ombak bearti suasananya sunyi dan sejuk di tepi pantai.



B. Mengekspresikan Perilaku dan Dialog Tokoh


                   Untuk dapat mengekspresikan watak tokoh yang diperankan, seorang aktor membutuhkan alat ekspresi. Selain dialog, alat ekspresi lain yang dapat digunakan adalah lafal, intonasi, nada/tekanan, dan mimik/gerak-gerik.

1. Lafal

    Lafal adalah cara pengucapan bunyi bahasa, baik yang berupa kata, kelompok kata, maupun kalimat.
    Melalui lafal pemain drama dapat menyampaikan pesan.
    Untuk itu pemain harus mampu menjaga pelafalannya


2. Intonasi

    Intonasi adalah musik kalimat, yaitu ketepatan penyajian tingi rendahnya suara nada.
    Intonasi membantu mengungkapkan ekspresi kejiwaan.
    Misalnya: Untuk ekspresi marah maka intonasi suara meninggi.

3. Nada/Tekanan

    Nada/tekanan adalah keras lemahnya pengucapan kata/kalimat.
    Penggunaan tekanan dimaksudkan untuk mementingkan bagian yang diberi tekanan.

    Cara penggunaan nada, adalah sebagai berikut:
    a. Tekanan keras diberikan pada bagian yang dipentingkan, yaitu dengan diucapkan lebih keras, 
        sekaligus lebih pelan.

    b. Tekanan lemah dipentingkan pada bagian yang tidak dipentingkan, yaitu dengan pengucapan biasa atau
        lebih lemah dan kecepatannya biasa.

4. Mimik/Gerak-gerik

    Mimik ada tiga macam, yaitu: mimik, pantomim, dan pantomimik. Mimik adalah gerak-gerik wajah atau raut muka, pantomim adalah gerak-gerik tubuh, sedangkan pantomimik adalah gabungan dari mimik dan pantomim. Ketiga hal tersebut mendukung atau menunjang efektivitas pengekspresian watak. 




TUGAS KELOMPOK

1. Rencanakan sebuah pementasan drama kelompok

2. Pilihlah salah satu naskah (lakon) drama

3. Pilihlah sutradara dan pemain untuk mementaskan drama tersebut

4. Berlatihlah mementaskan drama tersebut di luar kelas

5. Pentaskan drama di depan kelas di hadapan kelompok lain

6. Kelompok lain bertugas menganalisis teknik pementasan 


CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN

Perhatikan dialog drama berikut untuk menjawab soal nomor 1 dan 2!

Ida     : "Akhir-akhir ini banyak pekerja yang sakit, supaya tidak mengganggu kerja datanglah sore-sore."

Ny. Ardi: "Tetapi engkau sendiri tampak tak begitu sehat, jangan memaksakan diri."

Ida    : (Cepat) "Ah, akus ehat, tidak apa-apa, Bu!


1. Karakter Ny. Ardi dalam dialog di atas adalah ....

    a. angkuh
    b. egois
    c. baik dan bijaksana
    d. lemah
    e. lemah dan ramah

    Kunci: C

    Pembahasan: dari kutipan dialog di atas tamapk jelas bahwa watak Ny. Ardi baik dan bijaksana

2. Bagian yang ditulis dalam kurung dalam drama tersebut adalah ....
    a. petunjuk lain
    b. prolog
    c. epilog
    d. monolog
    e. dialog

    Kunci: A

    Pembahasan: pesan yang ditulis dalam kurung pada naskah drama adalah petunjuk untuk pemeran drama tentang hala apa yang harus dia lakukan dalam adegan tersebut.


 Untuk Latihan soal yang lain Anda bisa langsung berlatuh di UJI KOMPETENSI 1 (CARANYA KLIK DI SINI)   DAN UJI KOMPETENSI 2 (KLIK DI SINI)

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, Sri. 2012. Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas XI Semester Gasal. Klaten: Viva Pakarindo

Tim Kreatif Simpati. 2012. Sarana Pasti Meraih Prestasi SIMPATI SMA MA Kelas XI Semester 1 Bahasa Indonesia. Surakarta: Grahadi.
  

ads

Ditulis Oleh : fendysastra Hari: 8:40 AM Kategori:

11 comments:

  1. bagaimana memerankan tokoh pada drama supaya terlihat menjiwai pak
    nama;dewi lestari
    kelas XI IPS 1

    ReplyDelete
  2. surya XIA2
    apakah kita sebagai pemeran di suatu pementasan drama hanya berperan memahami dan menghayati isi textnya saja ..

    ReplyDelete
  3. Nama : Fajar Junianto
    kelas: XI.A2

    Wah... Pak anda sangat maju dalam bidang internet karena memanfaatkan internet untuk sarana pembelajaran yang baik dan supaya siswa/siswi tidak memanfaatkan internet hanya untuk FB,TWETEER,CHATTING,BROWSING,dll.Sekian dari saya.

    ReplyDelete
  4. @Dewi: rasakan, jiwai, hayati peran seolah-olah benar2 kita alami kejadian tersebut

    @Surya: kalo saya pernah mendengar pengalaman seorang aktor/aktris ternama selain hal itu juga sering melakukan observasi terhadap kejadian nyata. Maksudnya jika memerankan orang gila maka dia tdk segan2 observasi ke RSJ

    @Fajar: trims, semoga blog sederhana ini bermanfaat Mas

    ReplyDelete
  5. materinya singkat dan padat
    trimakasih atas ilmunya pk fend

    ReplyDelete
  6. fitria wulanrdari
    xl s2
    materiny sangat amat jelas

    ReplyDelete
  7. menurut saya materi nya bagus pak.tapi saya mau tanya bagaimana cara memeran kan drama yang bagus.....?

    nama :yessicha m.f
    kelas:XI IPS 1

    ReplyDelete
  8. @Fitria: makasih
    @Yesi: langkah awal ya dipelajari dan dipahami dulu naskahnya, baru dihayati dan dalami naskah itu sesuai peran yg diinginkan, trims

    ReplyDelete
  9. @dedy

    makasih ya pak buku saya sudah di kembalikan

    ReplyDelete

 

Adsensecamp

ppcindo