Jakarta -
Perekonomian global sedang menghadapi berbagai ketidakpastian, terutama
terkait dengan krisis utang di Eropa yang semakin dalam dan juga proses
pemulihan ekonomi AS yang berjalan lambat.
Kondisi tersebut
sangat mempengaruhi pergerakan pasar finansial yang terus
terguncang-guncang hingga menjelang akhir tahun. Beberapa cara investasi
cara lama dinilai sudah tidak bisa berlaku lagi di tengah kondisi ini.
Bagaimana anda bisa bertahan di masa penuh ketidakpastian ekonomi global
seperti sekarang ini?
Berikut ini adalah 20 cara baru untuk memproteksi investasi anda sekaligus membangun kekayaan Anda seperti dikutip dari Forbes, Senin (21/11/2011).
1. Beli dan Tahan Portofolio Sesuai Risiko
Zaman
sekarang, jika anda membeli saham atau obligasi dan berencana
menahannya kalau bisa selama mungkin bisa menjadi sangat berbahaya pada
investasi itu. Strategi beli dan tahan hanya berjalan baik jika pasar
terus bergerak ke atas dalam jangka waktu yang cukup lama. Tapi
sebenarnya cara ini sudah tidak efektif sejak sepuluh tahun ini.
"Anda
harus menjadi penjelajah hutan ketimbang jadi pejalan kaki di trotoar,"
kata Ekonom Gary Shilling. Terus monitor portofolio anda dan bersiaplah
menjual saham yang sudah masuk tren melemah, lalu pindah ke saham yang
siap menguat.
2. Diversifikasi Investasi Tidak akan Menyelamatkan Anda
Saat
krisis di Oktober 2007 hingga Maret 2009 yang sangat menghancurkan
seluruh pasar saham di dunia, Indeks S&P 500 terjun bebas lebih dari
57%. Tak satu pun sektor atau industri yang mampu bertahan atas
serangan itu. Warren Buffett pernah mengatakan : "Diversifikasi adalah
proteksi kepada investasi anda, ini sangat masuk akal bagi mereka yang
benar-benar mengerti." Anda Warren Buffett atau bukan? Boleh saja
mendiversifikasi, tapi ingat, terlalu banyak investasi di sektor yang
berbeda tidak akan memberikan proteksi maksimal.
3. Price/ Earning yang Rendah Sebanding dengan Hasil Investasi
Banyak
broker dan analis memburu saham-saham dengan price/earning yang masih
di bawah rata-rata dan nilai buku. Cara yang terlalu mengikuti 'panduan
buku' ini terbukti malah menjadi jebakan saat krisis finansial, saat
kekeringan likuiditas menghancurkan nilai aset dan laba. Bahkan, sampai
sekarang saham-saham murah yang dulu hancur belum bisa bangkit kembali
4. Pajak Adalah Kunci Berinvestasi
Dengan
perhitungan profesional anda bisa mendapatkan keuntungan bersih sekitar
6% per tahun, adanya pengembalian pajak di salah satu instrumen
investasi bisa menghasilkan perbedaan yang cukup besar. Siapkan
strategi, pisahkan obligasi yang bakal terkena pajak dari instrumen
investasi jangka pendek dan dana pensiun. Tahan saham-saham jangka
panjang yang akan terkena pajak untuk menutupi kekurangan yang didapat
dari saham-saham jangka pendek yang bebas pajak.
5. Ambil Keuntungan dari Volatilitas
Volatilitas
pasar tidak akan benar-benar hilang. Volatilitas pasar-pasar saham di
dunia sudah meningkat hampir dua kali lipat sejak pertengahan tahun
2000. Sebagai contoh, di tahun 2011 ini indeks the S&P 500 sudah
naik-turun lebih dari satu persen dalam 75 perdagangan. Manfaatkan
volatilitas ini untuk meraup untung. Salah satu cara yang bisa dilakukan
adalah cari kesempatan beli ketika indeks berada di bawah.
6. Awasi Gerak-gerik Politisi
Era
baru di masa penuh ketidakpastian sudah hadir. Berita-berita dan
kejadian politik kini lebih mempengaruhi pergerakan indeks ketimbang
faktor-faktor fundamental, seperti perolehan laba emiten. Sebagai
contoh, pada awal Agutus 2011 lalu, banyak saham blue chip
berfundamental baik tiba-tiba anjlok saat pelaku pasar menanti keputusan
rapat kongres AS mengenai masalah gagal bayar. Faktor fundamental masih
memegang peranan penting, tapi perhatikan juga pergerakan para
politisi.
7. Perhatikan Biaya Investasi, Jangan Terlalu Boros
Biaya
dan nilai investasi yang besar mendorong imbal hasil yang tinggi secara
jangka panjang. Akan tetapi, penelitian terbaru atas pertumbuhan
finansial oleh DAL Investment Co menunjukkan besar tidaknya nilai
investasi tidak bisa menjadi prediksi imbal hasilnya. Bagaimana dengan
komisi broker? Tingginya kompetisi mendorong komisi tersebut turun
dengan sendirinya. Jadi, hindari komisi yang tinggi dan pengeluaran yang
tidak perlu. Jika anda bukan investor yang pasif, maka jangan biarkan
biaya yang tinggi mengganggu rencana investasi anda.
8. Tak Perlu Menunggu Lama Untuk Meraup Laba Hasil Investasi
Beberapa
tahun lalu, hanya saham-saham yang sudah 'matang' yang bisa
menghasilkan dividen tinggi, atau obligasi yang sudah 'pensiun'. Saat
ini, dengan selisih bunga yang tipis antara keuntungan dan tingkat
inflasi, ada beberapa instrumen yang bisa memberikan hasil 5% lebih
banyak. Penelitian membuktikan, secara jangka panjang para pemberi
dividen berkinerja jauh lebih baik ketimbang saham non-dividen, dan
lebih stabil juga.
9. Berinvestasi dengan Target, Jangan Melawan Indeks
Anda
mungkin sering mendengar saham-saham yang berkinerja jauh lebih tinggi
ketimbang indeks bursa tersebut. Ini biasanya digunakan menarik anda
kepada saham-saham berjenis serupa dengan jaminan akan imbal hasil yang
tinggi. Namun, ada baiknya berkonsentrasi ke target yang spesifik
ketimbang harus melampaui kinerja indeks saham gabungan. Target ini
mirip dengan tujuan hidup, seperti memilih tempat kuliah atau kapan anda
akan pensiun.
10. Kembangkan Jaringan untuk Ide-ide Baru
Manaajer
investasi yang baik adalah yang bisa menggabungkan riset dan pembelian
saham dengan baik. Internet memberikan konektifitas yang baik antara
keduanya. Sering-seringlah membuka laman web profesional seperti
LinkedIn hingga laporan mendalam soal investasi di Value Investors Club.
Selain itu, ada ValueForum.com, sebuah forum yang hampir tiap hari
membicarakan soal imbal hasil dan sektor-sektor investasi..
11. Atur Kembali Penasihat Keuangan Anda
Daripada
memberikan ongkos penasihat keuangan yang biasanya satu persen per aset
tiap tahun, anda bisa meminta untuk nasihat sekali jalan. Bayarlah
sekitar US$ 250-400 per jam untuk meninjau kembali seluruh portofolio
investasi anda lengkap dengan tujuan investasi berikutnya, juga
kemungkinan-kemungkinan jika ada perubahan situasi. Setelah itu,
jelajahi internet dan banyaklah belajar mengenai investasi. Anda akan
sadar bahwa terlalu banyak uang yang telah dikeluarkan untuk penasihat
keuangan anda.
12. Tetapkan Batas Jual Sebelum Beli
Banyak
nasihat mengenai investasi yang intinya membantu anda memberi gambaran
mengenai apa dan kapan harus beli. Tetapi ada yang lebih penting di
tengah situasi yang serba fluktuatif ini, yaitu tahu kapan harus jual.
Editor American Association Individual Investors Journal Charles Rotblut
menganjurkan anda punya batas jual, bahkan sebelum lakukan aksi beli.
Batas ini menghindari risiko saat terjadi panik jual ataupun merugi
terlalu dalam.
13. Mengekor Investor yang Lebih Lihai
Tidak
ada salahnya jika anda meniru cara-cara berinvestasi investor maupun
'orang dalam' di sebuah perusahaan yang sekiranya terpercaya. Investor
profesional banyak melakukan hal ini. Anda bisa mengecek siapa saja
pemilik di saham-saham unggulan. Pergerakan mereka bisa diperhatikan
untuk diikuti ke saham-saham mana saja mereka masuk dan mereka lepas.
Laman seperti www.marketfolly.com, www.gurufocus.com dan
www.insiderscore.com punya update soal pelaku hedging dan pergerakan
orang dalam alias insider.
14. Jadilah Analis Riset Online
Semua
peralatan yang dibutuhkan untuk menjadi investor yang lebih baik hanya
tinggal satu 'klik' saja. Banyak broker dan perusahaan investasi
menawarkan edukasi investor dan kebutuhan riset secara online. Situs
lain seperti Ycharts.com, Trefis.com, Finviz.com, Stockcharts.com dan
Riskgrades.com, memberikan analisis yang biasa digunakan para
profesional.
15. Masuk ke Valas untuk Melebarkan Sayap Investasi
Saat
ini sudah ada sekitar 1.100 perusahaan investasi yang bermain di bursa
valas dengan dana kelolaan lebih dari US$ 1 triliun. Tidak semuanya
bagus untuk anda, namun cara ini cukup terjangkau untuk melebarkan sayap
investasi. Mereka juga biasanya memberikan akses luas ke nilai tukar
asing, komoditas, dan pasar saham luar negeri, seperti Swiss franc,
Brazil dan Turki.
16. Selalu Pegang Uang Tunai Dengan Jumlah yang Cukup
Salah
satu pelajaran berharga dari krisis tahun 2007-2009 lalu adalah
sulitnya mencairkan dana anda sendiri saat pasar sedan jatuh. Jika anda
ingin tidur nyenyak tiap malam, lupakan sejenak keuntungan margin dan
siapkan uang tunai dalam genggaman anda. Dari yang biasa hanya 10% dari
kekayaan anda, tidak ada salahnya jika dinaikkan hingga 40%.
17. Tidak Ada Salahnya Mengejar Performa
Banyak
orang bilang salah besar jika berinvestasi hanya karena melihat
performa masa lalu. Namun, ahli investasi Dan Wiener menemukan bahwa
sejak tahun 1981 jika anda sudah berinvestasi pada saham yang tahun
sebelumnya naik cukup tinggi, maka bisa memberikan imbal hasil lebih
dari 16,4% dibandingkan kenaikan pasar saham yang hanya 11%
18. Cari Pertumbuhan di Pasar Global
Amerika
Serikat (AS) mungkin akan mengalami perlambatan ekonomi dalam waktu
yang cukup lama. Jika adan ingin mengejar keuntungan, maka ada baiknya
berinvestasi di pasar yang sedang tumbuh seperti Brazil dan China.
Jangan bergantung pada saham-saham perusahaan multinasional tapi
sebenarnya hanya ditransaksikan oleh pemain domestik. Cara yang paling
mudah berinvestasi di pasar modal berkembang yang masih seksi adalah
memakai e-broker juga situs riset seperti ETFchannel.com.
19. Jangan Buru-buru Jual, Masuklah Saat Pasar Turun
Daripada
anda mencairkan dana, sebaiknya anda masuk saat pasar saham jatuh, saat
orang lain melakukan aksi jual yang tidak masuk akal, tapi dengan hasil
riset yang matang. Investor asal California Bob Matteucci memborong
saham Nordstrom tepat saat krisis finansial yang waktu itu harganya
hanay US$ 8. "Ini seperti berlian yang siap dipungut, kata Matteucci.
"Hidup ini bukan menunggu badai berlalu, tetapi bagaimana caranya
belajar berdansa di tengah hujan," katanya.
20. Jangan Terlalu Lama Pegang Obligasi
Memegang
obligasi dalam waktu yang lama atau menunggunya sampai 'matang'
biasanya dilakukan untuk melawan perubahan tingkat suku bunga. Ahli
Investasi Fixed Income Richard Lehmann tidak sepakat dengan saran
tersebut, karena tingkat suku bunga saat ini tidak terlalu tinggi. "Ini
bukan kurva imbal hasil yang normal, dan anda tidak perlu melindungi
diri anda," kata Lehmann. Sebaiknya cari penggerak investasi lainnya.
(qom/qom)
Sumber:http://finance.detik.com/read/2011/11/21/080319/1771596/479/ini-dia-20-tips-investasi-gaya-baru?f9911013
Monday, November 21, 2011
20 Tips Investasi Gaya Baru
Lainnya dari Tips N Trick
Ditulis Oleh : fendysastra Hari: 9:21 AM Kategori: Tips N Trick
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment