Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Saturday, December 24, 2011

KATA SERAPAN


KATA SERAPAN DARI BAHASA ARAB
Oleh
AHMAD EFENDI, S. Pd.
Guru Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Negeri 1 Girimarto

            Mengutip dari buku Seranai Kata Serapan dalam Bahasa Indonesia (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia), menyatakan bahwa setiap masyarakat bahasa mempunyai kesepakatan tentang kata yang digunakan untuk mengungkapkan gagasan dan perasaan atau untuk menyebutkan atau mengacu ke benda-benda di sekitarnya. Sampai pada satu titik waktu, kata-kata yang dihasilkan lewat kesepakatan masyarakat itu sendiri umumnya mencukupi keperluan itu. Namun, manakala terjadi kontak dengan masyarakat bahasa yang lain, sangat mungkin muncul gagasan, konsep, atau barang baru yang datang dari luar budaya masyarakat itu. Dengan sendirinya juga diperlukan kata baru. Salah satu cara memenuhi keperluan itu adalah mengambil kata yang digunakan oleh masyarakat luar yang menjadi asal hal-hal baru itu.

            Bahasa Arab dibawa ke Indonesia mulai abad ke tujuh oleh pedagang dari Persia, India, dan Arab yang juga menjadi penyebar agama Islam. Kosa kata bahasa Arab, yang merupakan bahasa pengungkapan agama Islam, mulai berpengaruh ke dalam bahasa Melayu, terutama sejak abad ke-12 saat banyak raja memeluk agama Islam.
            Bahasa Arab menjadi sumber serapan ungkapan, terutama, yang berkenaan dengan agama Islam. Kata serapan dari bahasa Arab yang tercatat dalam buku Seranai Kata Serapan dalam Bahasa Indonesia (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia) adalah 1.495 kata.
            Beberapa kata serapan dari bahasa Arab yang sering dipakai dalam bahasa Indonesia antara lain: abad, alat, alim, badan, batal, batin, dahsyat, debat, edar, eja, firasat, gairah, gizi, hadiah, hadir, ibarat, ilmu, janin, judul, kabar, kalimat, mahir, majelis, nasihat, nikah, paham, peduli, rakyat, ramal, sabar, sedekah, takjub, terjemah, umum, umur, wabah, wajah, zat, dan masih banyak lagi. Beberapa contoh kata serapan yang telah disebutkan tadi, kebanyakan lazim dipakai dalam percakapan sehari-hari.
Kata serapan dari bahasa Arab juga banyak yang tidak biasa dipakai dalam percakapan sehari-hari. Beberapa kata itu antara lain: afiat, ahmar, akliah, bawab, burak, durat, farak, galat, garib, hail, ijas, itifak, jasus, jidar, kaul, khali, dan masih banyak lagi.
Yang menarik adalah beberapa kata serapan dari bahasa Arab justru akrab di telinga  digunakan sebagai nama orang bukan sebagai kata yang digunakan dalam sebuah kalimat. Beberapa kata serapan itu antara lain: amar(suruhan, perintah), anjar (jangkar), bahar (laut), burhan (barang bukti), fadil (mulia, luhur), fuad (hati/perasaan hati), haris (penjaga, pengawal), ihsan (baik), irsyad (petunjuk), izah (kehormatan), jamal (keindahan), jamil (bagus), rahman (belas kasih), zakiah (suci, murni), dan lain-lain. Beberapa kata yang telah disebutkan tadi merupakan kata baku dan terdapat dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), namun tidak lazim dipakai sebagai kata dakam percakapan sehari-hari.
Beberapa kata yang telah disebutkan di atas bukan tidak mungkin suatu saat digunakan sebagai kata dalam percakapan sehari-sehari, seperti kata-kata berikut: akbar (besar), rahmat (belas kasih), saleh (taat), alam (semesta), sultan (raja, baginda), topan (angin ribut), tulus (iklas), dan lain-lain.  Penggunaan kata serapan yang tidak lazim dipakai dalam percakapan sehari-hari menjadi lazim digunakan, karena memang bahasa (termasuk di dalamnya kata) bersifat arbitrer (manasuka). Yang paling penting adalah kata tersebut bisa dimengerti antar pemakai bahasa, dan menjadi penyampai pesan dari penyapa kepada pesapa (penerima).

ads

Ditulis Oleh : fendysastra Hari: 11:27 PM Kategori:

0 comments:

Post a Comment

 

Adsensecamp

ppcindo