Wednesday, August 29, 2012

Gejala Hiperkorek

Artikel ini sebenarnya saya persiapkan untuk dikirim ke rubrik Bahasa Kita SOLOPOS tetapi tampaknya sekarang rubrik tersebut tidak ada lagi di SOLOPOS. Sebelumnya fensas pernah mengirimkan artikel di Bahasa Kita SOLOPOS dan dimuat di sana dengan judul: Kata Pada dalam Kalimat (baca di sini)
Ahmad Efendi (fensas)



GEJALA HIPERKOREK
Oleh
AHMAD EFENDI, S. Pd.
Guru Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Negeri 1 Girimarto

                Belum lama ini umat Islam di seluruh dunia merayakan Idul Fitri 1433 H. Hari besar umat Islam itu dirayakan dengan penuh suka cita setelah sebelumnya menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh. Di Indonesia sebagai negara yang penduduknya mayoritas muslim para penutur bahasa sering menggunakan kata serapan dari bahasa Arab dalam percakapan sehari-hari. 

            Di televisi dan media-media yang lain hampir setiap hari (selama bulan puasa) kita melihat tulisan “Selamat Menjalankan Ibadah Puasa Ramadan 1433 H.” Yang menarik adalah kata “Ramadan sering kali ditulis berbeda-beda, antara lain: Romadon, Romadhon, dan Ramadhan.  Dari beberapa bentuk penulisan kata tersebut yang benar (baku) adalah “Ramadan”.
            Penulisan kata serapan yang beraneka ragam tersebut disebabkan karena proses pembetulan suatu kata yang berusaha dibenarkan sesuai dengan kata dari bahasa aslinya (bahasa yang diserap) yang akhirnya justru menjadi salah dan tidak baku. Proses pembetulan kata yang sudah betul akhirnya justru menjadi salah ini disebut dengan gejala hiperkorek.
            Gejala hiperkorek dari kata serapan bahasa Arab, juga sering ditemui pada penulisan kata Jum’at, adzan, astagfirulloh, da’i, hadist, shalat, sholat, dan lain-lain. Beberapa penulisan kata tersebut tidak baku dan penulisan yang benar adalah: Jumat, azan, astagfirullah, dai, hadis, dan salat.
            Dari beberapa kesalahan tersebut, maka sebaiknya dalam menulis kata serapan kita harus berpedoman pada kosa kata baku yang telah ditetapkan oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

No comments:

Post a Comment