Ilustrasi (RIA Novosti) |
Pesawat yang membawa 48 orang, terdiri atas 40 penumpang undangan dan 8 awak pesawat, ini dilaporkan hilang kontak di koordinat 06 43 08 South dan 106 43 15 East. Titik tersebut terpantau berada di wilayah Kecamatan Cidahu, Bogor.
Pesawat tersebut diketahui hilang kontak setelah 21 menit lepas landas dari Bandara Halim Perdanakusuma. Berikut kronologi insiden tersebut, seperti dirangkum detikcom, Kamis (10/5/2012):
9 Mei 2012, pukul 14.00 WIB
Pesawat take off dari Halim Perdanakusumah ke Pelabuhan Ratu, misi sebagaimana disebutkan PT Trimarga Rekatama, yaitu joy flight. Kemudian pesawat itu kembali ke Bandara Halim Perdanakusumah. Refreshment sebentar.
Pukul 14.12 WIB
Usai refreshment, pesawat kembali take off untuk melakukan joy flight.
Pukul 14.33 WIB
Pesawat tiba-tiba lost contact. Namun, sebelum lost contact, pesawat Sukhoi sempat meminta izin untuk turun dari ketinggian 10.000 kaki menjadi 6.000 kaki. Posisinya di 10 nautical mile dari Atang Sanjaya.
Pukul 17.00 WIB
Keluarga penumpang mulai berdatangan ke Halim untuk memantau kabar hilangnya pesawat.
Pukul 20.30 WIB
Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Daryatmo dalam jumpa pers di Bandara Halim Perdanakusuma, Rabu (9/5) malam bersama KNKT dan Trimarga Rekatama. Dia menuturkan pesawat hilang kontak, belum bisa dipastikan jatuh.
Basarnas langsung menerbangkan 2 heli Bronco dan Superpuma begitu mendapat info pesawat Sukhoi Superjet 100 tersebut hilang kontak. Namun, karena kondisi awan yang begitu pekat dan angin yang terlalu kencang, maka pencarian udara dihentikan pada Rabu malam dan dilanjutkan pagi ini.
10 Mei 2012, pukul 00.00 WIB
Dandim 0607 Sukabumi Letkol Mukhlis mengatakan tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI dan Polri telah berangkat ke kawasan Kawah Ratu yang berada di kaki Gunung Salak. Ada 6 tim ini yang akan menyebar ke titik-titik yang berbeda di kawasan Kawah Ratu. Tim keenam telah berangkat pukul 06.30 WIB. "Kita titik beratkan di kawasan Kawah Ratu," tuturnya.
Sumber: detiknews
0 comments:
Post a Comment