Wednesday, February 29, 2012

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

AHMAD EFENDI (fensas): SMA NEGERI 1 GIRIMARTO


fendysastra. Ada beberapa model dalam penelitian tindakan kelas. Model ini terdiri dari empat komponen, yaitu pertama, rencana tindakan apa yang akan dilakukan untuk memperbaiki atau  meningkatkan perubahan perilaku dan sikap sebagai solusi. Kedua, tindakan apa yang dilakukan oleh guru atau peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan, atau perubahan yang diinginkan. Ketiga observasi, yaitu mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan. Keempat refleksi, yaitu langkah peneliti mengkaji, melihat,  dan mempertimbangkan atas hasil (Sukidin, 2008: 84). Penelitian tindakan kelas merupakan proses pengkajian melalui sistem berdaur dari berbagai kegiatan pembelajaran. Prosedur berdaur pelaksanaan PTK yang dilaksanakan dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:      


           




Perencanaan

                   Refleksi
     
                  Tindakan/
                  Observasi
                                                                Perbaikan Rencana
                  Refleksi
 

                  Tindakan/
                  Observasi                             Perbaikan Rencana
                                                                       
Refleksi
                  Tindakan/
                  Observasi                                            Dan seterusnya
                                                                                   

Gambar 2. Spiral penelitian tindakan kelas oleh Hopkins
(dalam Arikunto, 2006: 105).

Dari bagan di atas dapat dijelaskan bahwa penelitian tindakan kelas diawali dengan perencanaan tindakan (planning), kemudian melakukan penerapan tindakan (action), selanjutnya refleksi  dengan mengevaluasi  tindakan yang dilakukan untuk melakukan perbaikan terhadap tindakan yang telah dilakukan. Setelah dilakukan perbaikan kemudian melakukan tindakaan lagi dan seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan dapat tercapai.
  1. Perencanaan
Tahapan ini berupa menyusun rancangan tindakan yang menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan itu dilakukan. Pada tahap perencanaan peneliti menentukan fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrumen pengamatan untuk merekam fakta-fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. Secara rinci pada tahapan perencanaan terdiri dari kegiatan sebagai berikut:
1)      mengidentifikasi dan menganalisis masalah
2)      menetapkan alasan mengapa penelitian tersebut dilakukan, yang melatar belakangi dilakukannya PTK.
3)      Merumuskan masalah secara jelas, baik dengan kalimat tanya maupun dengan kalimat pertanyaan.
4)      Menetapkan cara yang akan dilakukan untuk menentukan jawaban, berupa rumusan hipotesis tindakan.
5)      Menentukan cara untuk menguji hipotesis tindakan dengan menjabarkan indikator-indikator keberhasilan serta berbagai instrumen pengumpul data yang dapat dipakai untuk menganalisis indikator keberhasilan itu.
6)      Membuat secara rinci rancangan tindakan (Arikunto, 2006: 75-76).
  1. Tindakan
Pada tahap ini, rancangan, strategi, dan skenario penerapan pembelajaran akan diterapkan. Rancangan tindakan tersebut tentu saja sebelumnya telah “dilatihkan” kepada si pelaksana tindakan (guru) untuk dapat diterapkan di dalam kelas sesuai dengan skenarionya. Skenario atau rancangan tindakan yang akan dilakukan, hendaknya dijabarkan secara rinci dan tertulis. Rincian tindakan itu menjelaskan (1) langkah demi langkah kegiatan yang akan dilakukan, (2) kegiatan yang seharusnya dilakukan oleh guru, (3) kegiatan yang diharapkan dilakukan oleh siswa, (4) rincian tentang jenis media pembelajaran yang akan digunakan dan cara penggunaannya, (5) jenis instrumen yang akan digunakan untuk pengumpulan data disertai dengan penjelasan rinci bagaimana penggunaannya (Arikunto, 2006: 76-77).
  1. Pengamatan atau Observasi
Tahap ini sebenarnya berjalan bersamaan dengan pelaksanaan. Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berjalan, jadi keduanya berlangsung dalam waktu yang sama. Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan format observasi/penilaian yang telah disusun, termasuk juga pengamatan secara cermat pelaksanaan skenario tindakan dari waktu ke waktu  serta dampaknya terhadap proses dan hasil belajar siswa. Data yang dikumpulkan dapat berupa  data kuantitatif maupun kualitatif yang menggambarkan keefektifan siswa, antusias siswa, mutu siswa, serta mutu diskusi yang dilakukan dan lain-lain (Arikunto, 2006:78-80).
  1. Refleksi
Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya. Refleksi dalam PTK mencakup analisis, sintesis, dan penilaian terhadap hasil pengamatan atas tindakan yang dilakukan. Jika terdapat masalah dari proses refleksi maka dilakukan proses pengkajian ulang melalui siklus berikutnya yang meliputi kegiatan: perencanaan ulang, tindakan ulang, dan pengamatan ulang sehingga permasalahan dapat teratasi (Arikunto, 2006: 30).

DAFTAR PUSTAKA



Arikunto, Suharsimi, dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Sukidin, dkk. 2008. Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Insan Cendikia.

2 comments: