Ilustrasi kekerasan (Nadya): vivanews |
Ulah Jalil (35), warga Desa Sembungin, Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban, Jawa Timur ini benar-benar keterlaluan. Dia tak hanya menghajar ibu kandungnya hingga terluka parah, pria yang sehari-hari bekerja sebagai petani itu juga membacok adiknya, Masumah (26), dengan sabit.
Menurut Kasubag Humas Polres Tuban, AKP Noersento, Jalil mengaku nekat membacok adiknya itu dengan sabit karena kesal melihat Masumah memberi pertolongan kepada ibunya, Mawar, yang tengah dia aniaya.
"Tersangka juga membacok adiknya,” kata Noersento saat berbincang dengan VIVAnews.com, Senin 30 Januari 2012. Akibatnya, punggung dan kepala Masumah terluka parah terkena sabetan sabit Jalil.
Peristiwa penganiayaan itu terjadi pada Minggu 29 Januari 2012. Saat itu, sang ibu, Mawar (60), tengah menjemur kacang di halaman rumah. Namun, tiba-tiba Jalil menghampirinya dan membekapnya. Mawar kemudian meronta, meminta anak laki-lakinya itu melepaskan bekapan.
Mawar terus melawan, bekapan pun lepas. Namun sayang, Mawar justru terhempas ke pondasi tembok sumur. Ibu yang berusia lebih setengah abad itu bersimbah darah, kepalanya terluka parah.
Melihat penganiayaan itu, Masumah berniat menolong ibunya yang sudah tidak berdaya. Namun nahas, Jalil malah menyabetkan sabit ke arahnya. Masumah tak sempat menghindar, sabit yang mengayun bersama tangan kakaknya mampir ke tubuhnya.
"Setelah peristiwa itu, ibu dan adiknya dilarikan ke Puskesmas setempat untuk mendapatkan perawatan. Namun sudah diperbolehkan pulang ke rumahnya," ujar Noersento.
Kini Jalil telah dijadikan tersangka dan ditahan oleh polisi. Berdasar keterangan sementara, Jalil mengamuk karena masalah tanah. Namun hingga kini belum jelas duduk persoalannya. Polisi masih mendalami keterangan itu. Jalil dijerat dengan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan dengan ancaman kurungan penjara lima tahun penjara.
Sumber: vivanews
No comments:
Post a Comment