Standar Kompetensi: Memahami pembacaan cerpen
Kompetensi dasar: Mengidentifikasi alur, penokohan, dan latar dalam cerpen yang dibacakan.
Sebelum mengidentifikasi alur, penokohan, dan latar dalam cerpen, kita bahas dahulu tentang pengertian cerpen atau cerita pendek. Cerpen atau cerita pendek adalah cerita fiktif yang menceritakan pengalaman seseorang yang paling menarik. Indikator pengalaman seseorang yang paling menarik bukan hanya pengalaman yang menyenangkan, mengagumkan, dan menakjubkan, tetapi juga pengalaman menyedihkan,memilukan, menyakitkan, dan lain-lain. Intinya pengalaman yang paling menarik adalah pengalaman yang tak terlupakan sampai mati.
A. Ciri-ciri cerpen:
Ciri-ciri cerpen antara lain:
1. Habis dibaca sekali duduk
2. Tidak ada pembagian bab
3. Beralur rapat
4. Tokoh terbatas
5. Terdiri dari 2 sampai dengan 20 halaman
6. Terdiri dari 10.000 sampai dengan 15.000 kata
7. Konflik yang ditimbulkan biasanya tidak mengubah nasib tokoh-tokohnya
8. Ceritanya sederhana dan tidak begitu rumit
B. Mengidentifikasi Alur, Penokohan, dan Latar Cerita Pendek
Pada semeseter 1 kita sudah membahas tentang unsur intrinsik novel. Pada dasarnya unsur pembangun antara novel dan cerpen sama, sehingga untuk mengidentifikasi unsur intrinsik cerpen kita cukup mengulang kembali tentang unsur intrinsik novel yang telah kita bahas sebelumnya. Namun pada pembahasan kali ini kita lebih terfokus pada Alur atau Plot, Latar atau Setting, dan Penokohan atau Perwatakan.
1. Alur
Pengertian mudah tentang alur adalah jalan cerita sebuah karya sastra. Secara garis besar urutan tahapan alur dalam sebuah cerita antara lain:
PERKENALAN-PEMUNCULAN MASALAH (KONFLIK)- PENINGKATAN MASALAH-PUNCAK MASALAH (KLIMAKS)-PENURUNAN MASALAH (PELERAIAN)-PENYELESAIAN.
Alur dalam sebuah cerita dibagi menjadi 3, antara lain:
a. Alur Maju/Progresif: jalan cerita berjalan berurutan dimulai dari tahap perkenalan sampai dengan tahap penyelesaian.
b. Alur Mudur/Regresif/Flash Back/Sorot Balik: jalan cerita merupakan kebalikan dari alur maju, yaitu cerita diawalai dengan tahap penyelesaian dan berjalan ke depan sebelum kisah itu terjadi.
c. Alur Campuran/Gabungan/Maju-Mundur: merupakan gabungan dari dua alur di atas.
2. Latar/Setting
Jika membahas tentang latar atau setting ini berarti menyangkut tentang tempat, waktu, dan suasana dalam sebuah cerita.
a. Latar tempat berarti di manakah cerita itu terjadi (berarti terdapat keterangan tempat yang muncul dalam sebuah cerita).
b. Latar waktu berarti kapan cerita itu terjadi (berarti terdapat keterangan waktu yang muncul dalam sebuah cerita).
c. Latar suasana, berarti menceritakan suasana yang tergambar dalam sebuah cerita
3. Penokohan/Perwatakan
Penokohan adalah penggambaran watak tokoh dalam sebuah cerita. Penokohan dikembangkan melalui 2 cara, yaitu secara langsung (analitik) dan tidak langsung (dramatik). Penggambaran watak tokoh secara langsung (analitik) berarti watak tokoh tertulis secara jelas di dalam sebuah cerita, sedangkan dramatik (tidak langsung) berarti watak dari masing-masing tokoh tidak tetulis secara langsung dalam sebuah cerita. Untuk mengetahui watak tokoh yang digambarkan secara dramtik bisa dilihat melalui gerak-gerik (tingkah laku) tokoh, cara berpakaian dan berdandan tokoh, tempat di mana tokoh itu berada, cara berbicara tokoh, dan lain-lain.
0 comments:
Post a Comment