Friday, May 4, 2012

Tak Ada Bunga, Lebah Mulai Hisap Keringat Manusia



fendysastra.blogspot.com Sebuah lebah jenis baru ditemukan di kota New York, Amerika Serikat. Serangga kecil ini pada dasarnya serupa dengan lebah-lebah lainnya. Bedanya, ia tak lagi mencari nektar manis dari bunga, melainkan mencari makan dari keringat penduduk kota. Keringat manusia dipilih karena dianggap lebih bernutrisi.

"Mereka menjilati garam dari keringat manusia. Mereka mendarat di lengan dan mengelap keringat," kata John Ascher, pakar entomologi atau ilmu yang mempelajari tentang serangga seperti dilansir Wall Street Journal, Kamis (3/5/2012).

Ascher adalah orang yang pertama kali menangkap spesimen lebah ini pada tahun 2010 saat berjalan-jalan di Prospect Park Brooklyn di dekat rumahnya. Yang membingungkan adalah, Ascher butuh waktu yang sangat lama memeriksa katalog yang memuat 700.000 spesimen lebah di Museum Sejarah Alam Amerika untuk menentukan lebah ini masuk dalam spesies apa.

Pada akhirnya, tes DNA harus dilakukan oleh spesialis Jason Gibbs di Cornell University. Pada bulan November lalu, Gibbs dan Ascher mengumumkan penemuannya dalam jurnal Zootaxa dan menamai lebah keringat ini dengan nama latin Lasioglossum gotham. Spesies ini masuk dalam kategori lebah asli yang saat ini banyak diabaikan.

Amerika Utara merupakan rumah bagi ribuan jenis lebah asli Amerika. Tapi lebah asli telah lama tersaingi keberadaannya oleh lebah madu impor yang dipelihara untuk memproduksi madu dan lilin lebah yang merupakan andalan pertanian komersial.

Tidak seperti lebah madu yang dulu diimpor dari Eropa, lebah asli tidak menghasilkan madu banyak. Lebah keringat juga jarang menyengat dan lebih memilih manusia sebagai sumber nutrisinya.

Manusia dipilih karena dianggap sebagai hewan yang paling banyak berkeringat dan keringatnya sangat asin karena penuh dengan nutrisi penting. Hanya sedikit orang yang pernah melihat lebah ini hinggap pada lengan atau kaki. Lebah keringat ini pada dasarnya takut akan keberadaan manusia.

Ascher dan rekan-rekannya menemukan bahwa New York City merupakan sarang lebah asli. Dalam hitungan terbaru, sekitar 250 spesies lebah asli diketahui bersarang di retakan trotoar, lampu lalu lintas, taman, dan balkon bertingkat tinggi. Di Prospect Park saja, setidaknya terdapat 90 spesies lebah asli yang terbang dari bunga ke bunga.

"Tidak seperti kebanyakan lebah madu, lebah perkotaan di Amerika Serikat bagian Timur Laut telah beradaptasi dengan global warming yang menyebabkan musim semi dan saat bunga mekar pertama kali tiba lebih cepat 10 hari selama beberapa tahun terakhir," kata Ascher.

Lebah keringat berbeda perannya dalam ekosistem karena tidak dapat memicu penyerbukan pada tanaman. Namun jika dilihat penampilannya secara sekilas, lebah keringat ini sulit dibedakan dengan lebah-lebah lain.


Sumber: detikhealth

No comments:

Post a Comment