Gambar: lensaindonesia.com |
fendysastra.blogspot.com Kesedihan mendalam meliputi keluarga Kornel Sihombing, salah satu korban pesawat Sukhoi Superjet 100 yang menabrak tebing Gunung Salak. Kepala salah satu divisi di PT Dirgantara Indonesia itu, tak memberi tahu keluarga untuk ikut joy flight pesawat Sukhoi.
Kornel yang berdomisili di Bandung, Jawa Barat, ini hanya berpamitan menghadiri rapat dengan utusan Sukhoi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta. Dia memang telah sebulan sibuk mengurusi kerja sama antara PT DI dengan Sukhoi.
Rabu pagi, 9 Mei 2012, Kornel Sihombing tampak sedikit muram. Dia kesal tidak bisa berjumpa dengan Korin, anak sulungnya. Padahal, dia tergesa-gesa harus menuju Jakarta untuk menghadiri rapat dengan Sukhoi itu.
Keinginan Kornel bertemu Korin pagi itu tidak bisa dibendung. Dia nekat menyusul anaknya yang tengah mengikuti ujian nasional tingkat Sekolah Dasar.
"Kornel bergegas menuju sekolah Korin untuk bertemu dan mengucapkan selamat ujian dan sukses," tutur Yakobus Setyoko di kediaman Kornel, Jalan Gempol Wetan 117, Kelurahan Citarum, Kecamatan Bandung Wetan, Senin 21 Mei 2012. Yakobus adalah kakak ipar Kornel.
Pagi itu, tambah Yakobus, Kornel sempat memasak nasi goreng untuk Korin. Aktivitas itu dijalaninya sekitar pukul 05.30 WIB. Setelah itu, Kornel berolah raga ringan di sekitar kompleks rumahnya. "Saat kembali ke rumah, Kornel kesal karena tidak bertemu dengan Korin yang sudah berangkat ujian. Ia kemudian menyusul ke sekolah," kenangnya.
Usai bertemu Korin, Kornel kemudian dijemput untuk bersiap pergi ke Jakarta. Sebelum berangkat, dia meminta istrinya, Indriati Ayub, mengambilkan baju setelan hitam-hitam. Padahal, Indriati sudah menyiapkan pakaian celana abu-abu dengan setelan kemeja putih.
"Pagi itu, Kornel memang meminta memakai baju setelan hitam-hitam," kata Yakobus.
Berangkat lah Kornel ke Jakarta. Siang harinya, keluarga Kornel melihat kabar di televisi bahwa ada pesawat Sukhoi yang hilang kontak. "Saat itu kami berpikir, Kornel tidak ikut dalam pesawat Sukhoi. Dia pamit hanya rapat dengan pihak Sukhoi di Halim Perdanakusuma," kata Yakobus.
Namun, keluarga Kornel terkejut alang kepalang, ketika ada utusan dari PT DI datang di kediaman mereka. Utusan itu mengabarkan bahwa Kornel turut dalam penerbangan Sukhoi yang dinyatakan hilang saat itu. "Saat itu pula, istrinya sangat kaget, dia tidak menyangka suaminya ikut dalam penerbangan itu," ujar Yakobus.
Dua hari setelah tragedi maut itu, keluarga Kornel bergegas mendatangi tim Disaster Victim Identification (DVI). Tim itu mengambil air liur Korin untuk memastikan jasad Kornel. Sepekan kemudian, tepatnya hari Jumat, keluarga Kornel mendapat informasi dari Mabes Polri bahwa jasad Kornel teridentifikasi.
"Hari Jumat kemarin pihak keluarga diberi kabar oleh Mabes Polri, yang menyatakan jasad Kornel Sihombing sudah teridentifikasi dari hasil tes DNA yang diambil sampelnya dari anak pertamanya," ungkap Yakobus.
Sumber: vivanews
No comments:
Post a Comment