Situs megalitikum Gunung Padang (Rengga Sencaya/detikFoto) |
Bagaimana tidak heboh, situs ini disebut-sebut sebagai kunci peradaban tinggi di Indonesia ribuan tahun lalu. Namun, butuh sedikit perjuangan untuk mencapai lokasi yang berada pada 800 mdpl itu.
Dari Cianjur, detikTravel pada Selasa (23/5/2012) menempuh perjalanan 1 jam lagi ke Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur. Dari Cipadang Kota, yang terletak di jalur Cianjur-Sukabumi, pengunjung harus menempuh jalan sepanjang 20 kilometer. Sebagian jalanan sudah beraspal. Ada juga ruas jalan yang berbatu.
Sebelum sampai di Gunung Padang, pengunjung akan melewati Bukit Manik di Desa Cibokor, Kecamatan Cibeber. Pemandangan di perbukitan yang ditanami teh tersebut tersaji sangat indah. Di sepanjang jalan yang berliku yang diselingi tanjakan cukup curam, akan terlihat hamparan perbukitan.
Di bukit itu juga bisa terlihat Gunung Gede Pangrango dan Gunung Salak yang berdiri tegak, asalkan tidak ada kabut. Setelah melewati hamparan kebun teh di Bukit Manik, perjalanan tinggal 1 kilometer lagi untuk mencapai kaki Gunung Padang.
Begitu sampai ke kaki Gunung Padang, berjajar beberapa warung tempat beristirahat. Di sini, wisatawan bisa membeli sejumlah cedera mata berupa tas, kaos dan kerajinan tangan khas masyarakat di kaki Gunung Padang. Untuk menuju situs megalitik di puncak Gunung Padang, pengunjung mengisi daftar hadir dan membayar Rp 1.000 di pos jaga.
"Uang itu bukan tiket masuk. Tapi sedekah buat para juru pemelihara situs," begitu kata Abah Dudi, salah seorang juru pemelihara. Jumlah juru pemelihara di situs itu berjumlah 13 orang.
Setelah mendaftar pengunjung harus menaiki 350 anak tangga yang punya kemiringan 80 derajat untuk menuju puncak. Jalurnya sangat melelahkan. Tapi jangan khawatir, Dinas Pariwisata Seni dan Kebudayaan Pemprov Jabar juga sudah membuat jalur yang landai meski harus memutar. Untuk lewat di jalur yang dibuat pada Oktober 2011 ini, pengunjung harus melewati 750 anak tangga. Di jalur ini juga dilengkapi pegangan yang terbuat dari besi dan dilengkapi penerangan jalan.
Di puncak Gunung Padang, terdapat tanah lapang yang bentuknya berundak-undak. Jumlah ada 5 undakan. Masing-masing undakan seluas lapangan bulutangkis. Selain itu di puncak berserak bebatuan dan gerabah yang kabarnya dibuat pada zaman sebelum masehi.
Untuk beristirahat dan melinikmati pemandangan dari puncak, disediakan shelter yang terbuat dari besi. Shelter itu berlantai 2. Lebar lantai bertama 5x5 meter. Sedangkan lantai 2 lebarnya 7x7. dari shelter tersebut pengunjung dapat melihat panorama yang indah. Apalagi, Gunung Padang dikelilingi perbukitan.
Objek lain yang ada di Gunung Padang, adalah Batu Gendong. Batu yang panjangnya 50 cm dan berdiameter 20 cm itu terletak di bawah pohon kemenyan. Bagi pengunjung yang bisa mengangkat batu ini konon keinginannya bakal terkabul. Tapi kebanyakan pengunjung tidak ada yang bisa mengangkat batu yang berdiri tegak di puncak Gunung Padang itu.
Selain Batu Gendong, objek lainya bernama Sumur Kahuripan. Letak sumur ini berada di bawah atau di pintu masuk ke lokasi situs itu. Air yang ada di sumur itu diyakini bisa membuat merdu yang meminumnya.
"Kalau minum air itu seperti digurah. Jadi suara jadi plong atau merdu," kata Abah Dadi.
Karena bisa membuat suara merdu, imbuh Abah Dadi, banyak pesinden dan penyanyi yang sengaja datang ke gunung Padang untuk meminum air dari Sumur Kahuripan, yang kedalamannya kurang dari 1 meter tersebut. Air di Sumur Kahuripan memang sangat jernih dan segar jika diminum.
Nah, dengan panorama yang indah dan terdapat peninggalan sejarah purbakala membuat Gunung Padang didatangi banyak pengunjung. Paling tidak dalam sebulan ada ribuan orang yang datang berwisata ke Gunung Padang, mereka umumnya datang di akhir pekan.
Sumber: detiktravel
No comments:
Post a Comment