cnn.com |
“Hari ini, bayi perempuan saya bangkit,” ujar sang ayah, Fabian Veron, kepada CNN. Saat ini, si bayi kecil dalam kondisi stabil di ruang perawatan intensif.
Para dokter RS Perrando di bagian timur laut negara itu, tak bisa menjelaskan fenomena ini. Semua dokter, perawat hingga petugas kamar jenazah yang berurusan dengan bayi Luz langsung diskors dan aparat berwajib sedang menyelidiki kasus ini.
Sang ibu, Analia Boutet, pernah empat kali melahirkan dan sempat keguguran sebelum mengandung Luz. Ketika dilahirkan pada 3 April kemarin, Luz prematur tiga bulan. Tak ada tanda-tanda vital yang menunjukkan ia masih hidup.
Ginekolog tak menemukan tanda kehidupan, demikian pula dokter neonatal. Setelah diobservasi, barulah mereka sepakat untuk menyatakan ia meninggal. Demikian ujar direktur RS, Dr. Jose Luis Meirino.
Dua pekerja di kamar jenazah meletakkan tubuh mungil itu di peti mati kayu, kemudian meletakkannya di dalam lemari pendingin. “Kami sudah mengikuti semua prosedur. Hingga titik ini, tak terlihat tanda vital yang masih aktif,” kata Meirino.
Malam harinya, Boutet bersikeras melihat jasad putrinya. Ia hendak memotret untuk mengenang kepergian putrinya. Setelah debat alot dengan pihak RS, barulah pasangan ini diizinkan melihat jasad bayi Luz pada pukul 22.00, hampir 12 jam sejak dinyatakan meninggal.
Veron ingat, mereka harus menggunakan linggis untuk membuka petinya karena dipaku. “Saya memegang linggis itu dan mulai berdoa. Saya tarik napas, kemudian membukanya,” kenang Veron.
Saat Boutet mendekat dan menyentuh tangan mungil Luz, tiba-tiba terdengar suara tangisan. Boutet yang luar biasa terkejut, langsung melompat mundur dan menyangka itu hanya khayalan. Tapi Luz ternyata hidup dan terus menangis.
Ipar Veron langsung menggendong Luz kecil dan berlari ke unit neonatal. Bayi ini terasa seperti botol dingin di tangannya. “Saya tak bisa menjelaskan apa yang terjadi. Ini mukjizat dari Tuhan, hanya itu penjelasannya,” kata Veron.
Si bayi bak mendapatkan kehidupan baru. orangtuanya juga memutuskan sebuah nama baru. Tadinya ia hendak diberi nama Lucia, sebelum diganti jadi Luz Milagros, bahasa Spanyol yang artinya cahaya dan keajaiban.
Sementara Deputi Menkes Argentina di kawasan Chaco, Rafael Sabatinelli menyatakan akan menyelidiki kasus ini. Sabatinelli dan Meirino mengaku pertama kalinya menyaksikan hal semacam ini. Pada 2008 lalu di Israel, pernah terjadi hal serupa.
Dalam kasus Israel, bayi juga ditemukan masih hidup, meski sudah dinyatakan meninggal dan berada di dalam lemari pendingin. Beberapa dokter menyatakan, suhu dingin kemungkinan memperlambat metabolisme si bayi dan membantunya selamat. Namun sayang, bayi Israel ini meninggal dunia.
Sumber: inilah.com
No comments:
Post a Comment