Alexander (dok: Dailymail) |
fendysastra.blogspot.com Hati-hati jika di rumah ada bayi yang sedang belajar merangkak atau berjalan. Gara-gara kena tumpah teh panas yang disenggolnya dari meja, seorang bayi harus mengalami sakit kulit parah yang bisa mengancam nyawanya.
Kejadian ini dialami Alexander Caven-Atack, bayi 10 bulan yang meraih cangkir teh sang ayah ketika keluarganya tengah duduk di taman pada 3 September 2011. Tumpahan teh panas itu mengenai lengan, wajah dan punggungnya. Saat melihat kejadian tersebut, sang ayah langsung mengangkat Alexander dan memberikan pertolongan pertama.
Dokter gawat darurat di Colchester General Hospital pun hanya memberikan pertolongan standar luka terbakar. Dokter tidak menyadari bahwa siraman teh panas di kulit halus bayi ternyata mendatangkan infeksi.
Tapi sekitar 5 hari kemudian kulit Alexander melepuh dan mulai mengelupas di daerah punggung, lengan dan wajah. Sekitar 80 persen lapisan atas kulitnya harus diangkat melalui operasi dan menghabiskan waktu hampir 2 minggu di rumah sakit.
Alexander pun akhirnya dilarikan ke unit perawatan intensif di Broomfield Hospital, Chelmsford yang mana dokter akhirnya berhasil mengidentifikasi infeksi yang terjadi. Dokter pun menghapus kulit yang terinfeksi melalui 6 kali operasi dan orangtua diberitahu bahwa ada kemungkinan bayinya tidak bisa bertahan hidup.
Padahal jika didiagnosis lebih dini bisa ditangani dengan antibiotik dan krim serta tidak perlu dilakukan operasi pengangkatan kulit.
"Saat itu dokter membalut Alexander dan kami seperti melihat mumi kecil yang hanya terlihat ibu jari serta satu jempol," ujar Andrew (60 tahun) yang berasal dari Colchester, Essex, seperti dikutip dari Dailymail, Jumat (9/3/2012).
Alexander menghabiskan waktu selama 2 minggu di ruang perawatan intensif dan diberikan antibiotik melalui intravena. Selain itu ia juga diberikan makan melalui tabung dan tidak bisa tersenyum.
Infeksi dari luka akibat tersiram teh panas ini ternyata diketahui berupa bakteri Staphylococcus Aureus, dan pada anak-anak membutuhkan waktu perawatan sekitar 13 hari di rumah sakit.
"Kini Alexander sudah sembuh total dan seorang konsultan di Bloomberg mengatakan betapa beruntungnya ia bisa bertahan hidup. Kini kami memperingatkan para orangtua bahwa luka bakar ringan bisa menyebabkan Scalded Skin Syndrome yang fatal," ungkapnya.
Anak-anak yang tersiram air panas dari minuman hampir terjadi setiap hari. Para ahli menyarankan ada pemeriksaan tambahan pada bayi yang tersiram air panas jika usianya di bawah 5 tahun karena berisiko menyebabkan infeksi.
Untuk mencegah hal ini, diharapkan para orangtua berhati-hati dalam meletakkan dan menyimpan minuman panas yang dikonsumsinya. Sebaiknya diletakkan di tempat yang tidak bisa dijangkau oleh anak-anak.
Sumber: detikhealth
No comments:
Post a Comment