Lianne Morgan (dok: The Sun) |
Umumnya seseorang bisa berbicara terlebih dahulu baru ia dapat bernyanyi. Tapi hal ini tidak berlaku bagi Lianne Morgan, ia bisa berbanyi tapi hampir tidak bisa berbicara akibat penyakit langka.
Lianne (41 tahun) seorang ibu dengan 2 anak ini memiliki kondisi langka spasmodic dysphonia yang melumpuhkan kotak suaranya. Kondisi ini tetap bisa membuatnya bernyanyi tapi sulit untuk berbicara.
"Saya tidak tahu apakah kondisi saya ini bisa menjadi lebih baik," ujar Lianne yang menjadi guru nyanyi dengan suara serak, seperti dikutip dari The Sun, Kamis (2/2/2012).
Lianne diketahui sangat gila musik, bahkan ketika berusia 23 tahun ia sempat ikut audisi anggota Spice Girls bersama dengan Victoria, Mel B dan Mel C. Namun 4 tahun lalu ia mulai merasakan tanda-tanda pertama dari kondisi neurologis langka spasmodic dysphonia yang menghambat suaranya ketika berbicara, tapi ia bisa bernyanyi dengan luar biasa.
"Ketika semua dimulai, aku melalui masa yang sangat traumatis. Sepanjang waktu suara saya semakin lemah," ujar Lianne yang kini tinggal di dekat Cardiff, Wales Selatan bersama suaminya, Martin (37 tahun).
Awalnya Lianne berpikir kondisinya ini akibat stres, tapi datangnya dokter spsialis telinga, hidung dan tenggorokan membuatnya berpikir kondisi ini jauh lebih serius.
"Sekarang saya semakin gelisah, saya tidak pernah tahu kapan kondisi ini bisa sembuh sepenuhnya dan mencoba berbicara di telepon adalah sebuah mimpi buruk. Mulutku bergerak tapi tidak ada suara yang keluar, namun ketika bernyanyi hal itu tidak terjadi," ungkapnya.
Gangguan spasmodic dysphonia seringkali disebabkan oleh virus, namun bisa juga diakibatkan oleh pita suara dan laring yang kejang ketika diperintahkan oleh otak untuk berbicara.
Spasmodic dysphonia adalah kondisi yang jarang ditemui dan bisa membingungkan penderitanya, karena ia tidak dapat berbicara atau hampir tidak bisa tanpa peduli seberapa keras mereka mencoba.
Pada dasarnya seseorang bisa mengontrol suara yang akan dikeluarkannya, ketika seseorang akan berbicara maka otak akan mengirimkan sinyal ke saraf di pita suara, mulut dan juga paru-paru.
Di masa lalu, penyebab kondisi ini akibat masalah psikologis dan bukan fisik. Namun, saat ini dipercaya penyebabnya adalah masalah dalam sistem otak dan saraf. Kejang otot menyebabkan pita suara terlalu dekat atau jauh pada orang dengan kondisi ini ketika berbicara.
Jika bisa berbicara, suara yang muncul adalah serak atau suara tercekik dan mungkin terdengar seolah-olah ia butuh usaha keras untuk bicara (adductor dysphonia), Sedangkan jika suara yang muncul seperti berbisik atau mendesah, dikenal dengan abductor dysphonia.
Sumber: detikhealth
No comments:
Post a Comment