1) Konsep
Belajar
Belajar
layaknya sebuah proses membangun gedung. Anak-anak secara terus menerus membangun
konsep makna baru (pengetahuan, sikap, dan keterampilan) berdasarkan apa yang
telah mereka kuasai sebelumnya (pengetahuan, sikap, dan keterampilan). Kalau
diibaratkan, dalam belajar sesuatu, misalkan bahasa, anak atau peserta didik
(sebagai pengguna bahasa) adalah orang yang membangun, makna adalah apa yang
mereka bangun, dan apa yang mereka miliki atau kuasai sebelumnya adalah
material atau bahan bangunan yang mereka
gunakan untuk membangun. Belajar adalah sebuah proses penambahan bagian demi bagian informasi baru terhadap apa
yang telah mereka ketahui dan kuasai sebelumnya (Solchan T. W, 2008: 1.24).
2) Belajar Bahasa
Sebelum
masuk ke sekolah dasar, anak belajar bahasa melalui komunitasnya, yaitu
keluarga, teman, media radio atau televisi, dan lingkungannya. Anak memahami
apa yang dikatakan oleh anggota komunitasnya dan sekaligus menyampaikan ide
serta perasaan dengan yang lain melalui bahasa yang digunakan. Memang luar
biasa dalam waktu tiga sampai empat tahun anak-anak telah menguasai sistem yang
kompleks dari bahasa ibunya. Bahkan, mereka dapat memahami kalimat-kalimat yang
belum pernah didengar sebelumnya, dan menghasilkan kalimat-kalimat yang belum
pernah terucap sebelumnya. Lalu, bagaimana mereka belajar bahasa sehingga
hasilnya begitu luar biasa ?
Anak-anak
itu belajar dan menguasai bahasa tanpa disadari dan tanpa beban, apalagi
diajari secara khusus. Mereka belajar bahasa melalui pola berikut (Solchan T.
W, 2008: 1.27-1.29):
a) Semua komponen, sistem, dan keterampilan
bahasa dipelajari secara terpadu.
b) Belajar bahasa dilakukan secara alami dan
langsung dalam konteks yang otentik.
c) Belajar bahasa dilakukan secara bertahap,
sesuai dengan kebutuhannya.
d) Belajar bahasa dilakukan melalui strategi
uji coba (trial-error) dan strategi
lainnya.
3) Pembelajaran Bahasa
Ada tiga
tipe belajar yang melibatkan bahasa, antara lain:
a) Belajar Bahasa
Seseorang
mempelajari suatu bahasa dengan fokus pada penguasaan kemampuan berbahasa atau
kemampuan berkomunikasi melalui bahasa
yang digunakannya. Kemampuan ini melibatkan dua hal yaitu, (1) kemampuan untuk
menyampaikan pesan, baik secara lisan (melalui berbicara) maupun tertulis
(melalui menulis), serta (2) kemampuan memahami, menafsirkan, dan menerima
pesan, baik yang disampaikan secara lisan maupun tertulis.
b) Belajar
Melalui Bahasa
Seseorang
menggunakan bahasa untuk mempelajari pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
Dalam konteks ini bahasa berfungsi sebagai alat untuk mempelajari sesuatu.
c) Belajar
Tentang Bahasa
Seseorang
mempelajari bahasa untuk mengetahui segala hal yang terdapat dalam suatu
bahasa, seperti sejarah, sistem bahasa, kaidah berbahasa, dan produk bahasa
seperti sastra (Solchan T. W, 2008: 1.31).
Lebih
lanjut Solchan T. W (2008: 1.32-1.33), mengungkapkan apabila kita berbicara
tentang kemampuan berbahasa lazimnya diklasifikasikan menjadi empat macam,
yaitu:
a)Kemampuan menyimak dan mendengarkan
b)
Kemampuan
berbicara
c)Kemampuan membaca
d)
Kemampuan
menulis
DAFTAR PUSTAKA
Solchan T. W, dkk. 2008. Pendidikan Bahasa Indonesia di SD. Jakarta:
Universitas Terbuka.
No comments:
Post a Comment