Muammar Khadafi & istrinya, Safia (Daily Mail) |
Tripoli - Cincin kawin dan kaos terakhir yang dikenakan oleh mendiang Muammar Khadafi saat dibunuh oleh para pemberontak pada Oktober 2011 lalu dijual kepada publik. Dilaporkan kedua benda milik Khadafi tersebut dijual dengan harga awal sebesar US$ 2 juta atau sekitar Rp 17,9 miliar.
Adalah seorang warga Libya bernama Ahmed Warfali yang menjual barang-barang terakhir yang dipakai oleh Khadafi tersebut. Entah bagaimana kedua barang tersebut bisa berada di tangan Warfali, namun dia berharap harga yang ditawarkan tersebut masih bisa naik lebih tinggi jika dijual di Eropa.
Diketahui bahwa Kadafi mengenakan cincin perak di jari manis sebelah kiri dan juga sebuah kaos berlumuran darah saat dia diseret-seret di pipa saluran air oleh para pemberontak, sebelum akhirnya dia ditembak mati. Demikian seperti dilansir oleh Daily Mail, Sabtu (4/2/2012).
Sebuah gambar yang menunjukkan cincin milik mendiang Khadafi diunggah di situs ArabsToday.net. Ditunjukkan juga ukiran pada cincin tersebut yang menunjukkan tanggal pernikahan Khadafi dengan istrinya, Safia, yakni pada 10 September 1970.
Di sisi lain, muncul kritikan terhadap tindakan Warfali yang menjual barang-barang ini. Menurut sejumlah pihak, barang-barang tersebut bukanlah milik Khadafi sehingga tidak bisa dijual.
"Cincin tersebut bukan milik Khafi. Itu dibeli dari uang rakyat Libya dan seharusnya pria ini tidak menjualnya," komentar salah seorang warga Zintan melalui akun Facebook-nya.
Sementara itu, salah seorang pengguna Facebook lainnya juga mengomentari tindakan Warfali tersebut. Dia justru membanding-bandingkannya dengan putra Khadafi, Saif al-Islam yang kini masih menunggu masa persidangan setelah berhasil ditangkap di Zintan pada November 2011 lalu.
"Anda bisa saja menjual Saif seharga US$ 20 miliar, jika Anda tidak ingin pria ini menjual cincin (Khadafi) tersebut," ujarnya melalui Facebook.
Saat ini, kondisi Libya kembali bergejolak pasca pasukan loyalis Khadafi melakukan sejumlah serangan. Mereka bermaksud memperebutkan kekuasaaan Libya yang kini berada di tangan Dewan Nasional Transisi.
Sumber: detiknews
No comments:
Post a Comment