Carlos Rios Jr (dok: CBSNewYork) |
Pemberian obat yang salah bisa berakibat fatal. Hal ini terjadi pada seorang bocah 6 tahun yang meninggal karena sang ayah salah memberinya obat, ia memberikan methadon untuk anaknya yang batuk.
Carlos Rios, Jr (6 tahun) jatuh sakit pada akhir Januari 2012. Melihat kondisi anaknya yang sakit, maka sang ayah Deleon (36 tahun) memberinya 1 sendok tes obat cair yang diyakininya sebagai obat batuk.
Setelah Deleon memberikan dosis obat tersebut, anaknya mengeluh pusing. Deleon pun meminta Rios Jr untuk berbaring, tapi tak lama kemudian sang ayah mulai merasa khawatir karena anaknya tidak memberikan respons sama sekali, seperti dikutip dari NYPost, Senin (6/2/2012). Sang anak ternyata tidur selamanya dan tak bisa terbangun lagi.
Deleon pun segera menghubungi ambulans 911 dan bergegas membawa Rios Jr ke Lincoln Hospital. Sampai di rumah sakit, ternyata ia harus dirujuk ke Columbia Presbyterian Hospital, namun sayang nyawanya sudah tidak bisa tertolong lagi.
Setelah dilakukan analisa diketahui bahwa obat yang diyakininya sebagai obat batuk tersebut berisi methadone cair yang diduga memang disembunyikan oleh Deleon sendiri dalam botol obat di apartemennya di E. 147 Street, Bronx Selatan.
Methadon adalah pereda nyeri narkotik yang mirip dengan morfin, obat ini biasanya digunakan sebagai pereda nyeri dan menjadi bagian dalam detoksifikasi kecanduan obat dan program perawatan.
Mengonsumsi methadon tanpa menggunakan resep atau secara tidak benar bisa meningkatkan risiko efek samping yang serius bahkan hingga kematian. Karena itu penggunaan obat ini biasanya membutuhkan pengawasan dokter.
Seperti obat narkotik lainnya, methadon bisa memperlambat pernapasan, bahkan setelah efek penghilang rasa sakitnya sudah hilang. Kematian bisa terjadi jika napas seseorang menjadi terlalu lemah.
Sumber: detikhealth
No comments:
Post a Comment